RAKYAT NEWS, UMKM – Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, secara bertahap memberikan pelatihan marketing digital untuk kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat untuk memperluas  segmentasi pasar mereka dan produknya memenuhi standar mutu yang diinginkan konsumen.

“Pelatihan ini diberikan karena memang mau tidak mau, suka tidak suka, UMKM harus akrab, ramah, piawai berselancar di era digital agar bisa terus bertahan. Makanya diadakan pelatihan marketing digital,” kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Ponorogo, Rabu.

Ia menyebut, di era digital seperti saat ini, pelaku usaha di semua kelas/segmen dituntut harus melek digital karena model penjualan produk kini lebih banyak dilakukan secara daring.

“Pelaku UMKM memang harus dituntut melek secara digital. Hal ini menjadi salah satu cara agar UMKM mampu bertahan di era digitalisasi,” katanya.

Untuk itulah, pelatihan digital menjadi stimulasi yang diberikan pemerintah daerah agar UMKM lokal bisa bersaing di level global.

Tak hanya marketing, Sugiri juga meminta dalam pelatihan tersebut turut  diberikan tentang standar kualitas produk yang dihasilkan pelaku UMKM, sebab UMKM akan diproyeksikan menjadi satu bagian dengan ekosistem pariwisata di Kabupaten Ponorogo.

“Yang terpenting kualitas, setelah itu legalitas dan marketing  karena UMKM ini membawa nama Ponorogo sehingga ketika dipasarkan di dunia luar juga berdampak pada wisata di Ponorogo,” ujar Sugiri.

Kang Giri sapaannya menambahkan jika nanti UNESCO telah menetapkan Reog sebagai warisan budaya tak benda ditambah dengan selesainya Monumen Reog yang berada di Kecamatan Sampung akan membawa efek domino bagi pelaku UMKM di Ponorogo.

“Kalau semua tercapai, semua yang berkaitan dengan Reog atau Ponorogo pasti laku, ini yang kami harapkan dengan ekosistem pariwisata,” katanya.